LITERACULTURE
(Literature
Culture)
Wandi
Adiansah
Moch.
Iqbal Makatita
Hendra
Nugraha
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan
sebuah negara berkembang dengan tingkat populasi penduduk yang tinggi. Tingginya
tingkat populasi penduduk ini sayangnya tidak dibarengi dengan peningkatan
angka kesejahteraan. Semakin tingginya angka kemiskinan, pengangguran, korupsi
serta rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, semakin
memperparah daftar masalah-masalah yang ada di negeri ini. Sudah hampir 68
tahun bangsa ini merdeka, namun tidak dapat kita pungkiri berbagai
masalah-masalah sosial masih saja ada dan seperti telah mendarah daging dalam
kehidupan masyarakat Indonesia masalah-masalah tersebut malah semakin betah dan
seolah tidak ingin pergi dari kehidupan di negeri ini.
Masalah sosial yang
paling mendasar dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah masalah kemiskinan.
Dikatakan demikian karena dari satu masalah ini saja dapat memunculkan berbagai
masalah-masalah lain seperti pengangguran, tingkat pendidikan dan kesehatan
masyarakat rendah dan masalah-masalah lainnya.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk mengatasi
masalah ini. Namun upaya-upaya yang telah dilakukan belum mencapai hasil yang
diinginkan karena upaya yang dilakukan tersebut belum menyentuh akar dari
masalah yang ada.
Kemiskinan, banyak
orang mengatakan bahwa kemiskinan dekat dengan kebodohan dan kebodohan dekat
dengan kemiskinan. Hal ini memang tidak dapat kita pungkiri. Sebenarnya Tuhan
tidak pernah menciptakan orang bodoh di dunia ini, namun kebodohan ini ada
karena banyak orang tidak dapat memanfaatkan, mengembangkan dan memaksimalkan
apa yang mereka miliki untuk kehidupan mereka.
Salah satu upaya yang
dapat dilakukan untuk mengatasi kemiskinan adalah dengan memberantas kebodohan.
Upaya ini dapat dilakukan dengan cara meingkatkan minat baca di masyarakat.
Seperti yang kita tahu saat ini minat baca masyarakat Indonesia sangatlah
rendah dan menurut data yang kami peroleh, minat baca masyarakat Indonesia
masih berada dibawah negara-negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan
Singapura. Disadari atau tidak hal ini merupakan sebuah bencana dan juga
merupakan sebuah ancaman yang serius bagi kehidupan bangsa karena dampaknya
akan dirasakan secara tidak langsung dan dalam jangka waktu yang panjang.
Di era globalisasi
seperti saat ini, membaca menjadi sebuah keharusan bagi semua orang. Dengan
membaca kita dapat meningkatkan pengetahuan, menambah wawasan serta dapat
meningkatkan kecerdasan dan intelegensi. Selain itu, membaca juga dapat membantu
kita agar selalu up date terhadap
informasi-informasi terkini yang sedang terjadi. Dewasa ini membaca juga
merupakan sebuah kebutuhan yang tidak hanya dibutuhkan oleh pelajar atau
mahasiswa, namun juga oleh pengajar, pebisnis, pejabat, dan juga menjadi
kebutuhan bagi masyarakat luas baik masyarakat menengah keatas maupun
masyarakat menengah kebawah.
Minimnya minat baca di
Indonesia salah satunya dikarenakan rendahnya kemampuan masyarakat untuk
membeli buku bahkan bagi sebagian orang buku masih menjadi barang yang mahal.
Bagi sebagian kalangan seperti pelajar atau mahasiswa hal ini dapat diatasi
dengan meminjam buku ke perpustakaan, namun bagi masyarakat menengah kebawah
jangankan meminjam buku ke perpustakaan mendapatkan akses ke perpustakaan saja
bagi mereka merupakan sesuatu yang sangat sulit. Selain itu walaupun
perpustakaan dapat menjadi alternatif solusi untuk mendapatkan buku, seperti
yang kita tahu perpustakaan yang umumnya terdapat di sekolah-sekolah atau
kampus memiliki koleksi buku yang terbatas keragamannya pada hal-hal yang
berkaitan dengan pendidikan saja.
Dari latar belakang
diatas, kelompok kami berencana untuk membuka usaha “Jasa Penyewaan dan
Pemesanan Buku” yang kami namakan “LITERACULTURE”. Pada dasarnya usaha ini
berorientasi pada bidang sosial, pendidikan dan pengembangan. Sesuai dengan
orientasi usahanya, dalam pelaksanaannya pada usaha ini akan dikembangkan
gerakan membaca pada generasi muda. Namun disisi lain, seperti pada usaha-usaha
pada umumnya usaha ini juga berorientasi pada profit atau keuntungan.
B. LITERACULTURE (Literature Culture)
Usaha yang akan kami
jalankan ini bernama LITERACULTURE yaitu singkatan dari LITERATURE CULTURE. Menurut ALA
Glosary of Library and Information Science (1983), Literatur adalah bahan
bacaan yang digunakan dalam berbagai aktivitas baik secara intelektual maupun
rekreasi. Sedangkan definisi Culture (Budaya) menurut
wikipedia bahasa Indonesia adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Dari kedua pengertian
tersebut kami mengambil nama LITERACULTURE yang berarti budaya membaca sebagai
sarana untuk mengembangkan intelektual dan sebagai sarana hiburan/rekreasi yang
ditanamkan dalam kehidupan masyarakat serta akan terus berkembang dan
diwariskan dari generasi ke generasi terutama pada generasi muda sebagai suatu
kebudayaan.
Buku adalah salah satu
benda yang paling penting dalam hidup kita, maka dari itu buku sering kali
disebut sebagai jendela dunia. Buku bukan hanya sekedar kumpulan kertas yang
disatukan lalu diberi jilid rapi dengan isi yang cukup serius mengenai
pelajaran-pelajaran penting yang sulit dimengerti. Buku juga banyak yang
menyenangkan, novel atau komik misalnya. Membaca buku pelajaran memang penting
adanya, namun membaca buku dimasa kini seperti sebuah kewajiban bukan sebuah
kebutuhan. Padahal seharusnya membaca buku itu adalah sebuah kebutuhan bagi
semua orang.
Disamping membaca buku
pelajaran, membaca komik atau novel juga bukanlah sesuatu yang salah. Bagaimana
bisa kita terus-terusan hanya membaca buku pelajaran tanpa memikirkan diri kita
sendiri. Kita pun membutuhkan hiburan. Mungkin dari komik dan novel kita bisa
mendapatkan hiburan yang kita butuhkan seperti mendapatkan ilmu yang kita
butuhkan dari membaca buku pelajaran.
Kita butuh ilmu, kita
juga butuh hiburan. Semua berkesinambungan. Semua harus tepat pada porsinya
masing-masing. Oleh karena itu dalam buku kita bisa mendapatkan apa yang kita
butuhkan dalam hidup, ilmu dan hiburan.
Literaculture merupakan
usaha yang bergerak dalam jasa penyewaan dan pemesanan buku. Tingginya
kebutuhan akan buku terutama dikalangan pelajar dan mahasiswa merupakan salah
satu alasan kami memilih usaha ini. Seperti yang kita tahu bagi kalangan
pelajar dan mahasiswa tidak jarang mereka membeli buku yang tebal dan mahal
namun hanya diperlukan untuk sementara misalnya saja buku untuk mencari bahan
materi presentasi yang diperlukan sementara atau membeli novel yang tentunya
hanya dibaca sekali, atau buku lainnya yang hanya diperlukan sementara. Jadi dengan
adanya sewa buku ini kita tidak perlu membeli buku dengan harga yang mahal
untuk dipakai sementara tetapi hanya perlu menyewa dengan harga yang lebih
murah. Dengan adanya sewa buku ini kita dapat menghemat biaya untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan.
Selain dapat menghemat
biaya sewa buku ini juga akan menyediakan berbagai jenis buku seperti novel
yang menjadi favorit para remaja, buku pelajaran dari anak-anak sampai dewasa, buku-buku
kuliah, buku untuk bisnis untuk para pengusaha atau orang yang ingin memulai
membuka bisnis dan berbagai jenis buku yang dibutuhkan oleh berbagai pihak.
Terutama buku yang yang diperlukan oleh para pelajar. Dengan demikian tidak
menyulitkan orang-orang untuk mendapatkan buku.
Selain usaha penyewaan
buku, Literaculture juga menyediakan jasa pemesanan buku dan juga akan
mengembangkan program gerakan membaca pada generasi muda.
C. Visi dan Misi
Mewujudkan sebuah masyarakat yang menjadikan membaca
sebagai tradisi yang mulia, menjadikan buku sebagai asset kekayaan, dan
menjadikan ilmu pengetahuan sebagai sarana beramal sholeh.