Minggu, 15 Desember 2013

Social Entrepreneurship Highlight - Oleh : Hendra nugraha

oleh : Hendra Nugraha
Siapa itu wirausaha sosial ? Sebenarnya istilah profesi ini masih banyak yang belum mengetahuinya oleh beberapa warga masyarakat, namun seorang wirausaha sosial adalah sebuah profesi yang mampu menciptakan sebuah solusi akan prihatinan keadaan Negara kita yang penuh dengan segelintir orang yang belum mempunyai suatu pekerjaan.
Kemudian, apabila dilihat dari segi kekayaan alam, kita patut bersyukur akan kekayaan alam yang kita memiliki, mengapa demikian ? karena Negara kita memiliki bentang wilayah pegunungan dan lautan yang luas, tanah yang subur, kekayaan bahan tambang, namun itu semua adalah baru beberapa dan masih banyak lagi kekayaan alam yang dimiliki oleh Negara kita. Sayangnya itu semua belum bisa membantu untuk mensejahterakan seluruh warga masyarakatnya.
Belakangan ini masalah-masalah sosial seakan-akan telah membudaya di kalangan sekitar kita  seperti masalah yang sangat identik kita dengar yaitu masalah sosial berupa masalah pengangguran. Pengangguran, kenapa sih pengangguran muncul ? yah tentu saja karena persedian  lapangan pekerjaan yang dibutuhkan tidak mengimbangi dengan banyaknya jumlah pencari pekerjaan.
Kewirausahaan sosial sebenenarnya menjawab pertanyaan  atas cara menyelesaikan Masala sosial. Gerakan kewirausahaan sosial adalah sebuah proses yang dilakukan oleh warga negara dengan membangun atau mentransformasi institusi untuk meningkatkan solusi pada permasalahan sosial, seperti kemiskinan, penyakit, kesulitan baca tulis, kerusakan lingkungan, pelanggaran hak asasi dan korupsi, dalam rangka membangun kehidupan yang lebih baik bagi semua (Bornstein & Susan, 2010).  
Intinya Negara kita membutuhkan ribuan bahkan jutaan wirausahaan sosial untuk memberikan solusi untuk menjawab kesedihan akan negara kita yang penuh dengan jiwa-jiwa muda yang belum bisa mendapatkan suatu pekerjaan. Bicara tentang sumber daya manusia yang berbasis intelektual atau memiliki skill mempuni sebenarnya Negara kita tidak kalah dengan Negara tetangga. Namun yang menjadi pertanyaanya, kenapa sih Negara kita masih terdapat pengangguran bahkan malahan setiap tahunnya tingkat presentasi pengangguran negara kita meningkat? Yah karena Ribuan sarjana yang dicetak setiap tahunnya masih berboyong-boyong mengantri untuk menjadi pegawai negeri sipil ataupun menjadi pegawai BUMN.
Coba kita mulai membayangkan bersama-bersama jika dari beberapa ribuan sarjana yang dicetak setiap tahunnya ingin menciptakan usaha sendiri dan tidak mau mencari lowongan pekerjaan, dalam arti mereka berusaha menjadi wirausaha sosial dan disetiap wirausaha sosial tersebut mempunyai pegawai-pegawai, maka jumlah pengangguran di Negara kita bisa ditangani dan tentu saja tingkat presentasi jumlah pengangguran bisa berkurang.  Dan terdapat istilah-istilah tentang seorang wirausaha sosial menurut seorang tokoh yaitu Suprapto dan Halim (2006) yang menyatakan bahwa seorang wirausaha sosial adalah individu yang dianggap;
1.      Mampu mengidentifikasi kesenjangan kebutuhan dan peluang yang tercipta dari suatu kesenjangan.
2.      Mengemukakan imajinasi dan visi dari pemahaman peluang tersebut.
3.      Memotivasi dan merekrut sumber daya, membangun visi.
4.      Mampu mengatasi kendala dan resiko yang mungkin terjadi.
5.      Mengenalkan dan menerapkan sistem yang tepat untuk mengendalikan ventura selain menciptakan inovasi juga.
Serta terdapat pula pengertian bahwa seorang wirausaha sosial adalah Unreasonable People. Artinya seorang wirausahaan bisa menciptakan suatu hal yang dianggap orang lain bahwa hal tersebut tidak mungkin bisa terwujud. Itu semua beberapa kelebihan dari seorang wirausaha sosial. Apabila kita ingin mengenal lebih dalam lagi tentang seorang wirausaha sosial, Peter F. Drucker punya jawabannya sendiri tentang hal tersebut. Peter F. Drucker mengungkapkan bahwa seorang kewirausahaan adalah seseorang yang memiliki watak atau ciri-ciri sifat yang mempunyai kemampuan keras untuk mewujudkan gagasan-gagasan inovaif kedalam dunia usahanya dan mampu mengembangkannya dengan rasa tanggung dan pantang menyerah, dapat dikatakan bahwa seorang wirausaha sosial selalu melihat peluang kesuksesan dalam berbagai situasi. Ia tidak melihat kegagalan. Bahkan lebih ekstrim lagi, ia tidak mengenal kegagalan.
Oprah Winfrey, adalah salah satu contoh wirausaha sukses di bidang entertainment yang tidak mengenal kegagalhan. “Tidak ada hal-hal seperti kegagalan dalam hidup saya,” kata Oprah. “Saya tidak mempercayainya.” Pada kesempatan lainnya ia menyatakan bahwa “Saya tidak mempercayai keberuntungan. Saya pikir keberuntungan adalah ketika persiapan bertemu dengan kesempatan.
Kemudian terdapat suatu konsep tentang kewirausahaan sosial yang dijelaskan oleh Bapak Hery wibowo yaitu bahwa seorang wirausaha sosial adalah seseorang yang tidak puas hanya memberikan ikan kepada orang yang lapar, ataupun mengajarkan kepada mereka cara memancing, namun ia tidak akan pernah berhenti sebelum industri perikanan berubah. Artinya, seorang wirausaha sosial pantang menyerah terhadap sistem, sebaliknya (ketika sistem tersebut merugikan masyarakat), ia justru berpikir bagaimana mengubah sistem tersebut.
Pada konteks kewirausahaan sosial,  kita akan mengenal tiga istilah yang saling berkaitan yaitu social enterpreneurship (kewirausahaan sosial), social enterpreneur (wirausaha sosial), dan social enterprise (lembaga yang menaungi aktivitas kewirausahaan sosial). Intinya dalam lingkup kewirausahaan sosial akan terjadi suatu hal yang saling berpengaruhi satu sama lainnya.
Tidak salahnya jika kita ingin menjadi seorang kewirausaha sosial, toh profesi ini bahkan menjadikan kita sebagai seorang yang mampu berpikir positif dan mampu selalu melihat peluang kesuksesan dalam berbagai situasi, dan tidak mengenal kata menyerah dan bahkan kegagalan. Bahkan manfaat pembelajaran lain yang kita akan dapatkan sebagai seorang kewirausahaan sosial adalah untuk:
1.      Selalu berusaha menumpahkan dan menuangkan kreativitas, untuk menciptakan produk baru atau gaya promosi baru.
2.      Selalu berusaha untuk mencapai target keuntungan dan menghindari kerugian.
3.      Selalu berusaha untuk mencari jaringan ataupun teman-teman baru untuk memperluas pasar.
4.      Selalu berusaha untuk menjelajahi beragam ilmu baru tentang kewirausahaan, sehingga pikiran selalu penuh terisi dengan ilmu baru.
5.      dan masih banyak lagi yang lainnya.
Jika kita semua ingin menjadi seorang kewirausahaan sosial, langkah awal yang harus kita lakukan adalah menerapkan suatu usaha yang murni non profit, artinya usaha yang terindikasi oleh kemurnian non profit sebenarnya adalah usaha yang berjalan untuk sebuah manfaat sosial. Lalu dalam perjalanannya, aktivitas mulai merambah ke aktivitas yang menghasilkan profit, sehingga dapat menjaga berlanjutan aktivitas. Atau sebaliknya, kewirausahaan sosial dapat dimulai aktivitas yang murni profit, dan dalam perjalanannya, mulai melakukan kegiatan yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah sosial, mengembangkan potensi ataupun upaya-upaya memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kewirausahaan sosial adalah milik bersama. Seyogianya semangat inovasi untuk peningkatan potensi dan aset ini dapat dinikmati bersama. Sebaiknya, aktivitas kewirausahaan sosial juga tidak hanya monopoli warga kota. Artinya semua orang itu memiliki potensi untuk menghasilkan sebuah inovasi atau pun suatu mahakarya kreativitas yang sangat manajubkan. So mau siapa kita ataupun kita berasal dari kalangan ekonomi kebawah, kita harus berani untuk bersaing dalam menghasilkan suatu karya yang bias membuat Negara ini dipandang hebat oleh Negara lain.
Mari kita mulai terinspirasi bersama-sama untuk menciptakan keterampilan yang mampu ditransformasikan menjadi aktivitas yang bermanfaat bagi sesama. Serta mari temukan gagasan terbaik, dan segera mewujudkannya. “Mau dibawa kemana Negara ini jika para pemudanya tidak mampu untuk menghasilkan suatu solusi untuk mengobati kesedihan tanah air yang kita cintai ini, karena nasib Negara kita kedepannya ada ditangan kita. Kita? Yah kita, karena kita adalah satu-satunya tumpuan untuk merubah Negara ini menjadi Negara yang mampu menghasilkan suatu solusi yang bisa membelokan arah yang melenceng menjadi lurus kembali”.

Dalam buku ini banyak pembelajaran yang akan kita dapatkan bahkan sampai menjadi suatu pendorong penyemangat untuk kita semua. Dari apa itu yang dimaksud dengan kewirausahaan itu apa. Menurut buku tersebut ada sepuluh pola pikir yang dimiliki oleh seorang wirausahawan, yaitu:
1.      Memiliki locus of control internal
Seorang wirausahawan harus memiliki pengendalian terhadap dirinya sendiri.
2.      Memiliki toleransi untuk ambiguitas
Memiliki toleransi terhadap sesuatu hal yang berbeda atau melanggar hal-hal yang dianggap pakem.
3.      Kesediaan untuk menggaji orang yang lebih cerdas dari dirinya.
Kesadaran atas kesinergitasan akan menghasilkan sesuatu yang lebih banyak dari yang didapat (siap untuk berbagi pikiran dan wawasan serta mengisi kekosongan-kekosongan yang ada pada individu tersebut)
4.      Konsisten untuk selalu berkreatifitas, membangun, dan mengubah berbagai hal.
Kreatifitas artinya menemukan hal-hal yang luar biasa dibalik hal-hal biasa (Bill Moyers, dalam Joyce Wycoff, 2003; 43)
5.      Dorongan yang kuat untuk peluang dan kesempatan
Mampu melihat peluang dan berani untuk menangkapnya.
6.      Rasa ugenitas yang tinggi
Bentuk urgenitas yang tinggi akan memaksa kita untuk berinovasi.
7.      Perseverance
Usaha menciptakan ide baru kemudia berusaha mematangkan dan mewujudkannya.
8.      Resilience
Kesadaran bahwa hidup adalah perjuangan dan perjuangan selalu memerlukan kekuatan untuk bangkit setelah jatuh dan terjerembab oleh kerasnya kehidupan.
9.      Optimis
Bentuk keyakinan bahwa tujuan akan tercapai dan target akan terpenuhi dengan kekuatan yang ada.
10.  Rasa humor tentang diri sendiri
Kemampuan mentertawakan diri sendiri adalah salah satu bentuk kapabilitas untuk mengkoreksi dan bahkan mengkritik diri sendiri.
Setiap wirausahawan yang sukses memiliki empat unsure pokok yaitu:
1.      Kemampuan (hubungannya dengan IQ dan skill)
2.      Keberanian (hubungannya dengan EQ dan mental)
3.      Keteguhan hati (hubungannya dengan motivasi diri)
4.      Kreativitas yang menelurkan sebuah inspirasi sebagai cikal bakal ide untuk menemukan peluang berdasarkan intuisi (hubungannya dengan experiences).
Kewirausahaan sendiri, menurut bentuk kegiatan atau lingkup usahanya dapat dibedakan menjadi empat jenis, seperti yang diungkapkan oleh Ciputra (2009: 8-12).
a.      Business Enterpreneur
Dikategorikan menjadi beberapa jenis:
1.      Kewirausahaan yang dimulai karena keadaan kepepetan. Artinya karena tidak ada jalan lain untuk mencari uang, kemudian dengan segala modal dan sumber yang ada aktivitas kewirausahaan dijalankan.
2.      Kewirausahaan duplikasi. Dalam artian lainnya yaitu kewirausahaan musiman.
3.      Kewirausahaan yang inovatif. Bagi, banyak pihak jenis inilah yang dirasakan mampu memberikan kontribusi pertumbuhan ekonomi yang positif.
Dapat di kelompokan kembali menjadi 2 bagian yaitu Owner Enterpreneur. Para pencipta dan pemilik bisnis yaitu mereka yng mampu melihat peluang dan kemudian mengembangkannya menjadi suatu usaha tertentu. Sementara Profesional Enterpreneur, yaitu mereka yang bekerja pada owner entrepreneur.

b.      Government Enterpreneur
c.       Social Enterpreneur
Sebuah lembaga yang bergerak dengan tujuan sosial namun dalam operasionalnyamenggunakan prinsip dan aplikasi bisnis.
d.      Academic Enterpreneur
Mereka yang dengan sengaja menyusun kurikulum, mendidik dan mengajarkan serta mendorong peserta didiknya untuk menjadi wirausaha.
Kegiatan wirausaha jika dilakukan dengan sungguh-sungguh berpotensi mendorong kita memiliki:
a.       Kualitas berpikir apresiatif
b.      Kemampuan menentukan tujuan
c.       Berperasaan positif.
Jadi apabila kita bersungguh-sungguh dan yakin apa yang kita lakukan dengan baik serta mampu bermanfaat untuk orang lain, maka kita akan mendapatkan suatu feedback yang bisa bermanfaat bagi kita pula untuk kedepannya.
Dion Alexander Nugraha dalam bukunya Revolusi sikap menjadi entrepreneur, menyatakan bahwa paling tidak ada beberapa makna dari kegagalan yaitu:
1.      Kegagalan merupakan guru yang baik.
2.      Kegagalan akan membuat anda mengubah tindakan
3.      Kegagalan merupakan peringatan bagi kita untuk lebih hati-hati atau waspada.
Intinya jangan takut akan kegagalan yang akan menempa kita kelak, karena kegagalan itu sebenarnya adalah suatu berkah yang bernilai baik bagi kita, karena kegagal itu mampu membuat kita berintropeksi diri untuk menjadi orang yang mampu berdiri kembali dengan rasa berani.
Salah satu pembeda utama dengan kewirausahaan biasa (bisnis) adalah penyebab/penggeraknya. Pada diagram di muka, terlihat bahwa kewirausahaan sosial antara lain digerakkan oleh misi sosial, identifikasi peluang, adanya usaha ekstra untuk memperjelas kemungkinan akses kapital dan pihak-pihak bersentuhan yang berpotensi saling mempengaruhi. Swedberg (2006:1) menyatakan:

“ One of the most intersting advances in recent entrepreneurial thought is the idea that the notion of innovative or entrepreneurial behaviour, which was originally invented to deal exclusively with economic phenomena, is today also used to explain what happens in social or non-economic areas of society. “

semakin jelas bahwa penggerak utama kewirausahaan sosial, salah satunya adalah untuk mengatasi permasalahan sosial.
Kemudian bagaimana membangun atsmorif kewirausahaan sosial dalam lingkungn kita. Herry wibowo mengatakn bahwa cara terbaik dalam membangun atmosfir harus Konsisten dan kerja keras adalah salah satu kunci sukses membangun budaya kewirausahaan. Dalam Upaya membangun atmosfir kewirausahaan sosial”.
Artinya sikap kita menjadi titik awal keberhasilan. Seorang Wirausahan harus selalu memiliki sikap yang positive dan selalu berpikiran kedepan. Masalah hanya dijadikan sudut pandang sebelum dijadikan sebagai peluang. Pola pikir da pola tindak kewirausahaan sosial harus selalu diiringi ke konsistenan dan kerja keras tanpa lelah.

Referensi :
·         Http://www.innovation-thinking.blogspot.com (karangan; Herry Wibowo)
·         Buku : Kewirausahaan Suatu Pengantar (karangan; Herry Wibowo)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar